Tuesday, January 21, 2014

Beeey

Mungkin alismu bertautan sesaat setelah membaca tulisanku. Lalu tanganmu menggaruk kepala yang tak gatal. Pikiran mengawang jauh, mempertanyakan apa pula maksud dari tulisan ini. Biarlah... Bingung yang kau rasa belum lebih hebat dibanding kerinduanku yang telah jauh menusuk dada. Anggap saja deretan aksara yang kau baca adalah isyarat kerinduan yang sudah lama ingin bersua.

Di sini, langit menurunkan gerimis dengan melodi ritmis. Bila kau memelukku tepat di belakang, mungkin akan terasa lebih manis. hehe

Rasanya aku semakin tak tahan dengan perasaan dan pikiranku sendiri. Pernah aku mencoba melawan rindu dengan berusaha sekuat mungkin untuk mengabaikan. Tapi kemudian, magis senyum wajahmu malah semakin jelas menggantung dalam ingatan. Aku menyerah saat itu juga. Membiarkan kerinduan masuk dengan caranya.

Maka, inilah yang aku lakukan sekarang. Menuliskan untukmu. Berharap kerinduan ikut terbawa pada setiap aksara yang tertera.

sebenarnya aku merindu, atau mungkin mendamba?
saat kita, —aku dan kamu— duduk diam di beranda senja
saling berhadapan tanpa mengungkap kata
berujar cinta dan kesetiaan melalui hati dan mata yang bicara

maka maafkan bila lancang
selalu kubingkai senyummu dalam figura sepi paling puisi
agar malam ini aku bisa mengenang dan merinduimu

—lagi


Tuesday, January 14, 2014

Magnetic Resonance Imaging Spectroscopy Magnetik

MRS adalah sesuatu yang perlu diketahui dalam melakukan kajian MRI spektroskopi. Sebuah citra MR diperoleh dalam bentuk sebuah potongan (slice)yang melewati sebuah objek dari tubuh manusia 1, sebuah potongan transaxial dari kepala sebagai contoh diilustrasikan pada Gambar 6. Pada gambar ini ada satu buah kotak yang diletakkan di daerah gray matter dan white matter. Kotak ini menunjukkan volume of interest (VOI)dari daerah yang akan dilakukan pengukuran intensitas senyawa biokimia. Untuk mencapai pengukuran intensitas/konsentrasi biokimia di dalam VOI tersebut, maka Magnetik Resonansi Spektroskopi harus dibuat. Sebuah MR spektrum yang berasal dari daerah sampling yang diilustrasikan pada Gambar 6 ditampilkan pada Gambar 7.Secara sederhana sebuah spektrum disebut sebagai sebuah kurva, atau grafik dengan titik puncak (peak)1 1 . Posisi puncak dari garfik yang terletak pada poros sumbu horizontal,disebut juga poros “chemical shift” atau “poros frekuensi” yang diatur oleh medan magnet lokal pada daerah 

Batas-batas (boundaries) dalam ultrasound

Gelombang ultrasound dapat dipantulkan (refleksi) atau distmpangkan/ dlbelokkan (refraksi) ketika bertemu dengan batas-batas antara dua tipe jaringan yang berlainan. Refleksi berartl gelombang ultrasound diballkkan dan refraksi berarti arah gelombang diubah serta tidak harus mengalaml pemantulan.
Fraksi gelombang insiden (1) akan dicerminkan (2) pada sudut yang sama dengan sudut insidensi. Fraksi lainnya (3) mellntas antarmuka dan meng-alami refraksi yang berlanjut pada sudut yang berbeda dengan sudut insidensi. Semakin besar perbedaan antar-hambatan akustik (acoustic im­pedance) yang khas, semakin besar fraksi yang dipantulkan. Semakin besar rasio kecepatan pe-rambatan, semakin besar refraksi. Dalam praktek, hal inl merupakan masalah yang paling penting ketlka sudut insiden adalah nol dan gelombang ultrasound mengenai antarmuka secara tegak kirus.
jika batas yang merefleksikan jauh leblh lebar iaripada panjang gelombang (misalnya, 10 atau 20 tali leblh lebar), batas ini akan bekerja sebagai sebuah cermin dan dlnamakan reflektor spekuler.
Cranium Janin, diafragma, dlnding pembuluh larah dan jaringan ikat merupakan contoh reflekor spekuler.
gelombang ultrasound akan terhambur kalau lebar eflektor (penghambur atau scatterer) leblh kecil iaripada panjang gelombang ultrasound. Hanya sebaglan kecil gelombang ultrasound yang terlambur kembali pada arah semula.

^arenkima hatl dan ginjal merupakan contoh meila penghambur.




Hasil skening sagital hepar: tampak pemantulan yang kuat dari diafragma yang merupakan refleklor yang kuat sehingga gambar hepar timbul berulang di belakangnya. Gelombang ultrasound berjalan lewat hepar: pertama pada saat transmisi, sekali lagi setelah dipantulkan dari diafragma, dan kemudian sekali lagi dari antarmuka jaringan
Karena efek boundary, Jeli, atau preparat penghubung coupling agent) harus digunakan pada pemeriksaan skening untuk mencegah agar udara yang terperangkap di antara kulit dan transduser . tidak bekerja sebagai rintangan atau barrier terhadap gelombang ultrasound.

http://radiologynet.blogspot.com/2013/10/batas-batas-boundaries-dalam-ultrasound.html#sthash.bPTbHEGr.dpuf

MR Artifact Know How

Pemeriksaan radiologi MRI tidak semudah yang kita bayangkan, yang paling penting adalah kita bisa menghasilkan gambaran MRI yang bagus, dalam artian terhindar dari artefact, pengalaman dilapangan bahwa saat kita melakukan pemeriksaan MRI, Saat pemeriksaan kita mulai terkadang aja saja dijumpai kendala, kadang signal belum homogen sehingga MRI tidak bisa jalan, terkadang oversampling, terkadang noise terlalu tinggi, sebenarnya kalau cuma belajar hanya pada teknik pengambilan gambar saja mudah, namun yang paling penting dalam mengoperasikan MRI harus mengetahui secara jelas tentang Artifact pada MRI.. SELENGKAPNYA simak yuk artikel yang dibawah ini



Tujuan :
·         Memahami jenis-jenis artefak pada gambaran MRI
·         Mengetahui Penyebab timbulnya Artefak
·         Mengetahui teknik untuk menghindari timbulnya artefak

Definisi :
Artefak adalah segala sesuatu yang tampak / terlihat pada sebuah gambaran namun sebenarnya tidak terdapat pada obyek

Fakta tentang Artefak :
  •         Artefak dapat disebabkan oleh berbagai hal
  •         Artefak dapat dikendalikan
  •         Gambaran MRI tidak 100 % bebas artefak


Fokus Perhatian :
  •         Artefak yang dapat terlihat dengan mudah
  •         Artefak yang timbul karena kesalahan yang umum
  •         Artefak yang dapat mengarahkan pada misinterpretasi
  •         Artefak yang mengganggu gambaran secara luas


Jenis Artefak pada MRI
  •         Aliasing / Wrap Around
  •         Chemical Shift Artifact
  •         Black Boundary Artifact
  •         Zipper Artifact
  •         Phase Encoded Motion
  •         Crosstalk Artifact
  •         Magic Angle Artifact
  •         Moire Fringes Artifact
  •         Susceptibility Artifacts
  •         Truncation Artifact
  •         Blurring Effect
  •         Uncontrolled Patient Motion
  •         Physiology Artifact
  •         Metal Artifact
  •         Signal Loss


Penyebab Artefak :
  • ü  System : Coils, Homogeinity
  • ü  Sequence Parameter : FoV, B/W, PE
  • ü  Operator : Human Error
  • ü  Pasien : Tidak Kooperatif, Metal Implant
  • ü  Physiological : Respiratory, Cardiac, Peristalsis
  • ü  External Sources : RF Interfere




jurnal radiology Tags: mengenal artefact pada pemeriksaan radiologi MRI - See more at: http://radiologynet.blogspot.com/2013/03/mr-artifact-know-how.html#sthash.y03IKU7u.dpuf

ULTRASONOGRAFI (USG)

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrabanner_rnm_300x250sonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.

Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.

Radioterapi

Radioterapi atau disebut juga terapi radiasi adalah terapi menggunakan radiasi yang bersumber dari energi radioaktif. Cukup banyak dari penderita kanker yang berobat ke rumah sakit menerima terapi radiasi. Kadang radiasi yang diterima merupakan terapi tunggal, kadang dikombinasikan dengan kemoterapi dan/atau operasi pembedahan. Tidak jarang pula seorang penderita kanker menerima lebih dari satu jenis radiasi.

Terapi radiasi yang juga disebut radioterapi, irradiasi, terapi sinar-x, atau istilah populernya "dibestral" ini bertujuan untuk menghancurkan jaringan kanker. Paling tidak untuk mengurangi ukurannya atau menghilangkan gejala dan gangguan yang menyertainya. Terkadang malah digunakan untuk pencegahan (profilaktik). Radiasi menghancurkan material genetik sel sehingga sel tidak dapat membelah dan tumbuh lagi.
Tidak hanya sel kanker yang hancur oleh radiasi. Sel normal juga. Karena itu dalam terapi radiasi dokter selalu berusaha menghancurkan sel kanker sebanyak mungkin, sambil sebisa mungkin menghindari sel sehat di sekitarnya. Tetapi sekalipun terkena, kebanyakan sel normal dan sehat mampu memulihkan diri dari efek radiasi. Radiasi bisa digunakan untuk mengobati hampir semua jenis tumor padat termasuk kanker otak, payudara, leher rahim, tenggorokan, paru-paru, pankreas, prostat, kulit, dan sebagainya, bahkan juga leukemia dan limfoma. Cara dan dosisnya tergantung banyak hal, antara lain jenis kanker, lokasinya, apakah jaringan di sekitarnya rawan rusak, kesehatan umum dan riwayat medis penderita, apakah penderita menjalani pengobatan lain, dan sebagainya.

Terapi radiasi banyak jenisnya. Secara garis besar terbagi atas radiasi eksternal (menggunakan mesin di luar tubuh), radiasi internal (susuk/implant), serta radiasi sistemik yang mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh. Yang paling banyak digunakan adalah radiasi eksternal. Sebagian merupakan perpaduan antara radiasi eksternal dan internal atau sistemik. Kedua jenis radiasi kadang diberikan bergantian, kadang bersamaan.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah tes yang menggunakan medan magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk membuat gambar organ dan struktur di dalam tubuh. Dalam banyak kasus MRI memberikan informasi yang berbeda tentang struktur dalam tubuh daripada yang dapat dilihat dengan X-ray, USG, atau computed tomography (CT) scan. MRI juga dapat menunjukkan masalah yang tidak dapat dilihat dengan metode pencitraan lainnya.



Untuk tes MRI, daerah tubuh yang sedang dipelajari ditempatkan di dalam sebuah mesin khusus yang mengandung magnet yang kuat. Gambar dari scan MRI adalah gambar digital yang dapat disimpan dan disimpan pada komputer untuk studi lebih lanjut. Gambar juga dapat ditinjau dari jarak jauh, misalnya di dalam klinik atau ruang operasi. Dalam beberapa kasus, bahan kontras dapat digunakan selama pemindaian MRI untuk menunjukkan struktur tertentu lebih jelas.

Magnetic resonance imaging (MRI) dilakukan karena berbagai alasan. Hal ini digunakan untuk menemukan masalah seperti tumor, perdarahan, cedera, penyakit pembuluh darah, atau infeksi. MRI juga dapat dilakukan untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang masalah yang terlihat pada X-ray, USG, atau CT scan. Bahan kontras dapat digunakan selama MRI untuk menunjukkan jaringan abnormal dengan lebih jelas. Scan MRI dapat dilakukan untuk:
  • Kepala. MRI dapat melihat otak untuk tumor, aneurisma, perdarahan di otak, cedera saraf, dan masalah lainnya, seperti kerusakan yang disebabkan oleh stroke. MRI juga dapat menemukan masalah dari mata dan saraf optik, dan telinga dan saraf pendengaran.
  • Dada. MRI dada dapat melihat jantung, katup, dan pembuluh darah koroner. Hal ini dapat menunjukkan apakah jantung atau paru-paru rusak. MRI dada juga dapat digunakan untuk mencari payudara atau kanker paru-paru.
  • Pembuluh darah. Menggunakan MRI untuk melihat pembuluh darah dan aliran darah melalui mereka disebut magnetic resonance angiography (MRA). Hal ini dapat menemukan masalah dari arteri dan vena, seperti aneurisma, pembuluh darah tersumbat, atau lapisan sobekan pembuluh darah (diseksi). Kadang-kadang bahan kontras digunakan untuk melihat pembuluh darah lebih jelas.
  • Perut dan panggul. MRI dapat menemukan masalah dalam organ dan struktur di perut, seperti hati, kandung empedu, pankreas, ginjal, dan kandung kemih. Hal ini digunakan untuk mencari tumor, perdarahan, infeksi, dan penyumbatan. Pada wanita, dapat melihat rahim dan ovarium. Pada pria, terlihat pada prostat.
  • Tulang dan sendi. MRI dapat memeriksa masalah tulang dan sendi, seperti artritis, masalah dengan sendi temporomandibular, masalah sumsum tulang, tumor tulang, tulang rawan masalah, ligamen robek atau tendon, atau infeksi. MRI juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah tulang rusak saat X-ray hasilnya tidak jelas. MRI dilakukan lebih sering daripada tes lainnya untuk memeriksa beberapa tulang dan gangguan persendian.
  • Tulang belakang. MRI dapat memeriksa cakram dan saraf tulang belakang untuk kondisi seperti stenosis tulang belakang, tonjolan disc, dan tumor tulang belakang.

Ahli bedah saraf menggunakan scan MRI tidak hanya dalam mendefinisikan anatomi otak, tetapi dalam mengevaluasi integritas sumsum tulang belakang setelah trauma. Hal ini juga digunakan ketika mempertimbangkan masalah yang terkait dengan cakram tulang belakang atau intervertebralis tulang belakang. Scan MRI dapat mengevaluasi struktur jantung dan aorta, di mana ia dapat mendeteksi aneurisma atau air mata.
Ini memberikan informasi berharga mengenai kelenjar dan organ dalam perut, dan informasi yang akurat tentang struktur sendi, jaringan lunak, dan tulang dari tubuh. Seringkali, operasi dapat ditangguhkan atau lebih tepatnya diarahkan setelah mengetahui hasil MRI scan.


DIAGNOSTIK CT SCAN

PENGERTIAN
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan, yaitu : 
  • Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
  • Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
  • Brain contusion.
  • Brain atrofi.
  • Hydrocephalus.
  • Inflamasi.
Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan. Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.
TUJUAN
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotop
 .PRINSIP KERJA
Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5 menit.
 PENATALAKSAAN
 PERSIAPAN PASIEN
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :
Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba – aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.
 PROSEDUR
    • Posisi terlentang dengan tangan terkendali.
    • Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
    • Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan.
    • Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
    • Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
    • Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.
    • Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

  • HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
    • Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg.
    • Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
    • Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.

Filed under: A. DIAGNOSTIK ZONE

Radiologi

Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian rama tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik. Pada awalnya frekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x (x-ray) namun kemajuan teknologi modern memakai pemindaian (scanning) gelombang sangat tinggi (ultrasonic) seperti ultrasonography (USG) dan juga MRI (magnetic resonance imaging).
Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan dengan studi dan penerapan berbagai teknologi pencitraan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit. Pencitraan dapat menggunakan sinar-X, USG, CT scan, tomografi emisi positron (PET) dan MRI.Pencitraan tersebut menciptakan gambar dari konfigurasi dalam dari sebuah objek padat, seperti bagian tubuh manusia, dengan menggunakan energi radiasi. Radiologi juga kadang-kadang disebut radioskopi atau radiologi klinis. Radiologi intervensi adalah prosedur medis dengan bimbingan teknologi pencitraan.

Pencitraan medis biasanya dilakukan oleh ahli radiografi atau penata rontgen. Seorang radiolog (dokter spesialis radiologi) kemudian membaca atau menginterpretasikan gambar untuk menentukan cedera, menentukan seberapa serius cedera tersebut atau membantu mendeteksi kelainan seperti tumor. Itulah sebabnya mengapa pasien seringkali harus menunggu untuk mendapatkan hasil “resmi” sinar-X atau gambar lainnya bahkan setelah dokter utamanya telah mengkajinya. Seorang spesialis radiologi juga harus menginterpretasikan hasil dan berkonsultasi dengan dokter utama untuk menegakkan diagnosis yang akurat. Klinik dan fasilitas medis yang tidak mempekerjakan spesialis radiologi harus mengirimkan gambar keluar untuk interpretasi dan menunggu temuan.